Rating Liverpool: Bintang Baru, Van Dijk Mengecewakan

Halo para football maniacs dan Liverpudlian sejati! Kita baru saja menyaksikan tirai musim baru dibuka dengan laga Community Shield yang selalu dinanti. Sayangnya, bagi Liverpool, pembuka musim ini berakhir sedikit pahit. Meski sempat dua kali unggul, The Reds harus mengakui keunggulan Crystal Palace melalui drama adu penalti. Pertandingan ini bukan sekadar kalah atau menang, melainkan sebuah barometer awal untuk mengukur sejauh mana persiapan tim asuhan Arne Slot. Nah, sebagai pengamat sepak bola dunia, mari kita bedah satu per satu performa para punggawa Liverpool dalam laga tersebut, dan berikan Rating Liverpool yang objektif.

Kekalahan dari Crystal Palace mungkin terasa menyesakkan, tapi ada beberapa poin menarik yang bisa kita petik. Permainan Liverpool menunjukkan secuil potensi, sekaligus menyingkap beberapa area yang butuh perbaikan serius. Dari debut gemilang beberapa wajah baru hingga performa yang kurang memuaskan dari pilar utama, mari kita telusuri lebih jauh apa yang terjadi di lapangan.

Sorotan Penjaga Gawang dan Lini Pertahanan

Alisson Becker: Penyelamat Ulang Tahun

Kiper andalan Alisson Becker menunjukkan kelasnya di bawah mistar gawang. Ia setidaknya melakukan tiga penyelamatan krusial yang mencegah Palace unggul lebih jauh. Momen satu lawan satu dengan Mateta di babak pertama dan blok tembakan keras Eberechi Eze di babak kedua adalah bukti kesigapannya. Ia nyaris tak bersalah atas dua gol Palace yang bersarang, yang lebih disebabkan oleh kesalahan kolektif di depannya. Alisson seperti biasa, adalah jaminan mutu di posisi kiper.

Jeremie Frimpong: Kejutan Positif di Kanan

Debut Jeremie Frimpong di posisi bek kanan patut diacungi jempol. Ia tidak hanya solid dalam bertahan dengan beberapa intersep penting, tapi juga rajin membantu serangan. Gol yang dicetaknya, meski sedikit berbau keberuntungan, menunjukkan naluri ofensifnya. Ini adalah debut yang sangat menjanjikan dan sinyal positif bagi Slot bahwa ia punya opsi berkualitas di sisi kanan pertahanan.

Ibrahima Konate: Masih Butuh Waktu

Ibrahima Konate tampil cukup solid dalam duel-duel fisiknya melawan Mateta dan Eze. Namun, ia juga menerima kartu kuning dan terlihat belum sepenuhnya menemukan ritme terbaiknya. Wajar saja, mengingat pramusim masih berjalan dan ia butuh waktu untuk mencapai puncak performa. Konate adalah aset berharga, namun malam itu ia belum pada penampilan terbaiknya.

Virgil van Dijk: Kapten yang Loyo

Ini mungkin adalah salah satu performa terburuk Virgil van Dijk yang kita saksikan dalam beberapa waktu terakhir. Sang kapten terlihat ceroboh, membuat kesalahan fatal yang berujung pada penalti Palace. Ia juga bertanggung jawab atas gol kedua Palace karena kurangnya koordinasi dengan Milos Kerkez. Sebagai jenderal di lini belakang, kepemimpinannya dan ketenangannya tidak terlihat. Ini menjadi titik lemah yang harus segera diperbaiki oleh Van Dijk jika Liverpool ingin bersaing di musim ini. Performanya sangat jauh di bawah standar yang ia tetapkan sendiri.

Milos Kerkez: Penampilan Biasa Saja

Milos Kerkez di sisi kiri pertahanan tampil cukup biasa saja. Ia belum sepenuhnya menyatu dengan rekan-rekannya, terutama dalam hal komunikasi dan koordinasi lini belakang. Sempat kecolongan pergerakan cepat Ismaila Sarr, meskipun kemudian berhasil menebusnya dengan sebuah blok penting. Kerkez menunjukkan potensi, namun perlu waktu dan adaptasi lebih lanjut untuk bisa tampil maksimal di sistem Liverpool.

Dinamika Lini Tengah

Curtis Jones: Enerjik di Tengah

Bermain sebagai salah satu dari double pivot, Curtis Jones tampil cukup apik. Menggantikan peran Ryan Gravenberch, ia berhasil menghadirkan energi di lini tengah. Jones mampu menjaga penguasaan bola dengan baik dan menjadi penghubung yang efektif antara lini tengah dan lini serang. Performanya menunjukkan bahwa ia siap bersaing untuk posisi reguler.

Dominik Szoboszlai: Belum Temukan Ritme

Dominik Szoboszlai, seperti biasa, menghadirkan tenaga dan kerja keras di lini tengah. Ia bekerja sama cukup baik dengan Curtis Jones. Namun, ketika Alexis Mac Allister masuk dan ia didorong lebih maju, Szoboszlai terlihat belum menemukan ritme permainan terbaiknya. Beberapa operan kunci dan penetrasi khasnya masih belum terlihat maksimal. Ini adalah pramusim, jadi kita berharap ia bisa segera menyatu dengan sistem baru.

Florian Wirtz: Sang Pengatur Serangan Baru

Pemain baru lainnya yang bersinar terang adalah Florian Wirtz. Diberikan peran bebas, Wirtz menjelajahi lapangan dengan leluasa, menunjukkan pergerakan yang cerdas baik dengan atau tanpa bola. Ia menjadi motor serangan Liverpool di banyak momen, berhasil menciptakan satu assist yang cantik sebelum akhirnya ditarik keluar di babak kedua. Wirtz adalah bukti mengapa Liverpool rela merogoh kocek dalam-dalam untuknya. Ia adalah tipe pemain yang bisa mengubah jalannya pertandingan.

Taji di Lini Depan

Cody Gakpo: Malam yang Sulit

Cody Gakpo di sisi sayap kiri mengalami malam yang sulit. Seperti beberapa rekannya, ia belum menemukan performa terbaiknya dan kesulitan menembus pertahanan kokoh Crystal Palace. Gakpo terlihat kurang terlibat dalam permainan dan kesulitan menciptakan peluang berarti. Ia butuh waktu lebih untuk bisa tampil konsisten dalam sistem baru.

Hugo Ekitike: Debut Impian

Inilah bintang sejati malam itu! Hanya butuh empat menit dan empat sentuhan, Hugo Ekitike langsung mencetak gol di laga debut resminya bersama Liverpool. Gerakannya cepat, penyelesaiannya brilian, sebuah gol yang menunjukkan kualitas seorang striker murni. Meskipun tidak bermain penuh 90 menit, penampilan Ekitike adalah sinyal yang sangat menjanjikan. Ia adalah salah satu alasan mengapa Rating Liverpool di sektor depan masih memiliki harapan cerah.

Mohamed Salah: Terkunci Rapat

Sayangnya, malam ini bukan milik Mohamed Salah. Bek-bek Crystal Palace tampil sangat disiplin dan berhasil mengunci pergerakan pemain Mesir tersebut. Salah tidak banyak berkutik dan kesulitan menemukan ruang untuk menunjukkan magisnya. Ia sempat mendapat peluang emas menjelang babak kedua berakhir, namun sepakannya berhasil diblok oleh Dean Henderson. Ini adalah pengingat bahwa bahkan pemain sekaliber Salah pun bisa dimatikan jika lawan mempersiapkan diri dengan baik.

Dampak Pemain Pengganti

Pemain pengganti yang masuk di babak kedua memiliki waktu terbatas untuk memberikan dampak signifikan. Alexis Mac Allister, masuk menggantikan Curtis Jones, sempat gagal mengantisipasi bola atas lawan. Wataru Endo melakukan tugasnya dengan cukup baik dalam bertahan, namun tidak menonjol. Harvey Elliott berusaha keras menghidupkan serangan, tapi sayangnya gagal memberikan dampak yang diharapkan. Andrew Robertson menambah soliditas di lini belakang, meskipun kontribusi ofensifnya minim.

Potensi dan Pekerjaan Rumah

Secara keseluruhan, laga Community Shield ini memberikan gambaran awal yang menarik tentang Liverpool di bawah Arne Slot. Ada optimisme dari penampilan Jeremie Frimpong, Florian Wirtz, dan tentu saja, gol debut Hugo Ekitike. Mereka menunjukkan bahwa Liverpool memiliki talenta baru yang siap bersinar dan membawa energi segar ke dalam tim. Namun, ada pekerjaan rumah besar, terutama di lini belakang dengan performa di bawah standar dari Virgil van Dijk, dan kebutuhan untuk mengembalikan Mohamed Salah ke performa terbaiknya. Konsistensi dan adaptasi sistem baru akan menjadi kunci. Rating Liverpool ini hanyalah permulaan, kita nantikan bagaimana mereka akan bangkit dan menunjukkan taji sesungguhnya di Liga Primer musim ini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup