Program Naturalisasi Kilat Malaysia Terancam Diselidiki FIFA, Pengacara: Harus Transparan!

Skorakhir.com – Program naturalisasi pemain asing yang tengah digencarkan oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kini tengah menjadi sorotan panas, baik di dalam negeri maupun di level internasional. Tidak tanggung-tanggung, seorang pengacara olahraga ternama asal Malaysia, Zhafri Aminurrashid, bahkan mengungkap bahwa FIFA bisa saja turun tangan menyelidiki FAM jika ditemukan indikasi pelanggaran dalam proses tersebut.

Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Dalam beberapa bulan terakhir, Malaysia diketahui mendatangkan lima pemain naturalisasi baru dalam waktu yang terbilang sangat singkat. Yang mengherankan, kelima pemain tersebut menempati posisi yang dibutuhkan dalam skuad, seolah sudah dirancang secara strategis. Proses yang cepat dan minim transparansi membuat banyak pihak bertanya-tanya, apakah semuanya sesuai aturan?

 “FAM Bisa Diselidiki FIFA”

Dalam pernyataannya yang dikutip dari media Soha, Zhafri mengatakan bahwa FIFA berhak melakukan investigasi jika ada pengaduan resmi terkait program naturalisasi ini. Ia menekankan pentingnya keterbukaan dari FAM:

“FAM dapat diselidiki oleh FIFA terkait naturalisasi pemain. Penyelidikan akan dilakukan apabila FIFA menerima pengaduan tentang kasus-kasus terkini pemain Malaysia yang dinaturalisasi,” tegas Zhafri.

Menurutnya, FAM wajib membuka dokumen dan informasi penting kepada publik, seperti latar belakang pemain, status kewarganegaraan sebelumnya, dan proses hukum yang mereka jalani. Tanpa itu, FIFA dan AFC bisa menjatuhkan sanksi jika ditemukan adanya pemalsuan atau penyimpangan.

Kecurigaan Meningkat

Hingga saat ini, FAM belum memberikan penjelasan resmi tentang asal-usul dan proses naturalisasi lima pemain barunya. Kondisi ini tentu membuat publik dan pengamat bertanya-tanya: Apakah semua prosedur sudah sesuai dengan regulasi FIFA?

Yang menarik, para pemain naturalisasi ini langsung mengisi posisi vital yang dibutuhkan tim, seperti bek tengah, gelandang bertahan, penyerang, hingga penjaga gawang. Jika benar terbukti ada “program kilat” dengan proses tidak wajar, Malaysia bisa menghadapi sanksi berat, termasuk diskualifikasi dari turnamen resmi atau pembatasan naturalisasi di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup