Ia tampil dalam 32 pertandingan bersama Persija di Liga 1 Indonesia 2024/2025 dengan total menit bermain mencapai 2.704 menit.
Bek kelahiran Surabaya itu mencetak satu gol, satu assist, dan mencatatkan akurasi umpan hingga 90 persen.
Selain itu, Ridho juga melakukan 18 percobaan tembakan, sembilan keypass, serta 34 pelanggaran dan lima kartu kuning.
Angka-angka ini menegaskan Rizky Ridho adalah bek tangguh dengan kontribusi lengkap, baik defensif maupun ofensif.
Tidak mengherankan jika potensi kariernya untuk melangkah ke Eropa semakin terbuka lebar. Terlebih, dengan usia yang masih muda dan pengalaman internasional, Ridho punya bekal kuat untuk bersaing di level yang lebih tinggi.
Bagi Persebaya Surabaya, kehilangan kesempatan merekrut kembali Ridho jelas menjadi pukulan berat. Harapan untuk menduetkan kembali bek masa depan Timnas itu dengan Koko Ari kandas di tengah jalan.
Sementara itu, bagi Persija Jakarta, tantangan sesungguhnya kini bukan hanya mempertahankan sang pemain dari klub lokal. Tapi juga bersiap jika benar Ridho akhirnya digaet oleh klub luar negeri dalam waktu dekat.
Situasi ini membuat Jakmania dan Bonek sama-sama dibuat harap-harap cemas dengan masa depan sang pemain. Keduanya harus siap jika Rizky Ridho memilih jalan untuk meng-upgrade kariernya ke level internasional.
Manuver transfer yang sempat mempertemukan dua rival panas ini kini menjalar ke ranah global. Persaingan lokal berubah menjadi pertarungan menjaga aset Timnas dari incaran klub-klub Eropa.
Dalam situasi seperti ini, keputusan akhir ada di tangan Rizky Ridho sendiri, apakah tetap bersama Persija, kembali ke Persebaya Surabaya, atau menjajal petualangan baru di luar negeri.
Yang jelas, musim panas ini menjadi momen krusial dalam perjalanan kariernya.
Jika akhirnya Rizky Ridho abroad, maka Liga 1 akan kehilangan salah satu bek terbaiknya dalam beberapa musim terakhir. Namun, ini sekaligus menjadi bukti talenta lokal kini mulai mendapat pengakuan di panggung internasional.
Kepastian masa depan Ridho dipastikan menjadi sorotan utama dalam bursa transfer kali ini.
Dan bagi Persija maupun Persebaya Surabaya, momen ini menjadi pelajaran mempertahankan pemain bintang tak kalah sulit dari merekrutnya.
