Naturalisasi Tanpa Darah Asli? Erick Thohir: Kita Harus Bangga dengan Pemain Keturunan

Bali, skorakhir.com – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menanggapi perbandingan soal kebijakan naturalisasi pemain yang tengah ramai dibicarakan, terutama jelang laga krusial Timnas Indonesia kontra China pada 5 Juni mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Menurut Erick, ada perbedaan mencolok antara pendekatan Indonesia dengan sejumlah negara lain, termasuk China, dalam hal rekrutmen pemain naturalisasi.
“Silakan saja negara lain seperti China menggunakan pemain naturalisasi. Itu sah selama mengikuti aturan FIFA. Tapi yang perlu kita banggakan, pemain naturalisasi kita berasal dari darah Indonesia, bukan hasil ‘import’ tanpa ikatan darah,” tegas Erick di Bali, Jumat (30/5).
Erick menyoroti bahwa negara-negara lain kerap melakukan naturalisasi terhadap pemain yang tak memiliki keterkaitan etnis maupun darah dengan negaranya. Hal itu menurutnya menjadi pembeda utama dengan strategi naturalisasi PSSI, yang berfokus pada pemain-pemain keturunan Indonesia.
“Kita harus bangga. Mereka (negara lain) menaturalisasi pemain yang bahkan tidak punya darah sama sekali. Kalau kita, jelas, itu darah kita. Itu yang membedakan dan harus dihargai,” imbuhnya.
Naturalisasi China Disorot: Ada Pemain Brasil, Inggris, hingga Swiss
Timnas China yang akan dihadapi Indonesia dalam lanjutan Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026, diketahui menyertakan tiga nama pemain naturalisasi yang berasal dari luar China: Jiang Guangtai (alias Tyias Browning, kelahiran Inggris), Serginho (kelahiran Brasil), dan Yang Mingyang (kelahiran Swiss).
Browning, meski lahir di Inggris dan bermain untuk Timnas Inggris U-21, diklaim memiliki garis keturunan China dari sang kakek. Sementara Yang Mingyang yang sebelumnya membela Timnas Yunior Swiss juga memiliki ayah asal Wuhan. Namun, hanya Serginho yang tidak memiliki darah Tionghoa—ia murni warga Brasil yang kini bermain di Beijing Guoan setelah berkarier di China sejak 2020.
Hal ini menurut Erick menjadi pembeda signifikan. Ia menegaskan, ketika Timnas Indonesia disorot karena banyaknya pemain keturunan Belanda, masyarakat perlu melihat latar belakang bahwa mereka memang berdarah Indonesia.
“Jadi kalau negara lain nyinyir soal kita, ya biarkan saja. Mereka justru harusnya malu, karena mereka menaturalisasi pemain tanpa darah sendiri. Kita? Kita ambil yang memang ada darah Indonesia-nya,” sindir Erick.
Naturalisasi dengan Identitas yang Jelas
Indonesia sejauh ini dikenal aktif dalam membangun kekuatan Timnas dengan mendatangkan pemain keturunan dari Belanda, Belgia, hingga Jerman. Nama-nama seperti Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, dan Rafael Struick adalah contoh pemain berdarah Indonesia yang kini memperkuat Merah Putih.
Langkah ini dinilai jauh lebih beretika dan berkelanjutan dibanding negara-negara lain yang mengandalkan pemain asing yang hanya menetap beberapa tahun untuk memenuhi syarat FIFA.
 


 
											 
				 
				







 
								            											
																					 
								            										 
								            										 
								            										 
								            										

