Nasib Jack Grealish di Man City Kian Tak Pasti, Akhir Era di Etihad?

Musim panas 2025 tampaknya akan menjadi titik balik dalam perjalanan Jack Grealish bersama Manchester City. Winger flamboyan asal Inggris itu mulai kehilangan tempat di tim utama, bahkan tak masuk skuat untuk Piala Dunia Antarklub.
Grealish hanya menjadi starter dalam tujuh laga Premier League musim lalu — penurunan drastis dibandingkan saat ia jadi kunci sukses treble City di musim 2022/23.
Kendati masih memiliki sisa kontrak dua tahun dan tetap menunjukkan cintanya pada City, terutama saat menghadiri konser Oasis di Heaton Park, spekulasi kepergian Grealish kian sulit dibendung.
Gaji Selangit dan Usia Tak Lagi Muda Jadi Beban
Jurnalis sepak bola Steven McInerney dari kanal Esteemed Kompany menyebut situasi Grealish di City sudah “mentok”.
“Saya rasa semua sudah tahu, dia tidak akan kembali ke tim utama. Pep ingin ini berhasil, tapi Grealish tampaknya tidak cukup serius mengambil kesempatan itu,” ujar McInerney.
Permasalahannya tak berhenti di performa. Gaji Grealish yang mencapai £300 ribu per pekan menjadi penghalang bagi klub lain untuk merekrutnya secara permanen.
Newcastle, Spurs, dan Aston Villa disebut-sebut sebagai kandidat, namun masing-masing memiliki hambatan tersendiri. City kemungkinan besar hanya akan melepaskannya lewat skema pinjaman dengan subsidi gaji.
Arab Saudi Jadi Opsi Realistis
Jika Premier League terlalu rumit, Liga Pro Arab Saudi bisa menjadi opsi masuk akal. Dengan kekuatan finansial mereka, serta kebutuhan akan bintang yang punya daya tarik global, Grealish bisa jadi magnet baru untuk pasar Timur Tengah.
“Grealish punya kharisma dan daya tarik luar biasa. Fans Liga Arab akan menyukainya. Dia sering berlibur di Timur Tengah dan familiar dengan budaya sana,” kata McInerney.
Pep Guardiola Tak Pernah Membatasi Bakat
Beberapa pengamat menuding bahwa Pep Guardiola mengekang kebebasan Grealish di lapangan. Namun hal itu dibantah McInerney.
“Guardiola tidak pernah membatasi Mahrez, Sterling, bahkan Messi. Masalahnya bukan sistem Pep, tapi Grealish yang tak cukup konsisten,” tegasnya.
Performa menurun dan gaya bermain yang kurang sesuai dengan intensitas Premier League menjadi tantangan utama bagi Grealish.
Harga Jual Rp800 Miliar: Masih Layak?
City kabarnya siap melepas Grealish dengan banderol £40 juta (Rp800 miliar). Meski cukup tinggi untuk pemain yang akan berusia 30 tahun pada September nanti, nilainya dinilai masih masuk akal untuk klub yang membutuhkan playmaker berpengalaman.
“Untuk kontrak tiga tahun sebagai pemain kunci, harga itu masih wajar. Tapi risiko dari gaji, usia, dan performa yang inkonsisten tetap jadi kekhawatiran besar,” papar McInerney.
Popularitas Tak Diragukan, Tapi Karier di City Sudah Tamat
Tak bisa dipungkiri, Grealish adalah salah satu pemain paling karismatik dan dicintai publik. Namun seperti yang dikatakan McInerney:
“Dia sangat charming, salah satu pemain paling likable di dunia. Tapi kariernya di City sudah selesai, dan semua pihak mulai menyadarinya.”
Entah pinjaman, transfer ke Liga Arab, atau skenario kejutan lainnya, satu hal tampak jelas: babak baru dalam karier Jack Grealish akan segera dimulai.






