Kelahiran Liga Primer Inggris: Revolusi Komersialisasi Sepak Bola

Headline, Kultur49 Dilihat

Liga Primer Inggris, atau English Premier League (EPL), kini menjadi kompetisi sepak bola paling populer dan paling menguntungkan di dunia. Tapi di balik gemerlap trofi, jersey mahal, dan stadion megah, berdiri sejarah panjang tentang perpecahan, uang, dan ambisi yang merevolusi wajah sepak bola Inggris.

Sebelum Era Premier League: Liga Lama yang Tertinggal
Sebelum 1992, sepak bola Inggris berada dalam kondisi memprihatinkan. Kekerasan suporter (hooliganism), stadion bobrok, dan minimnya pemasukan membuat kompetisi tertinggal jauh dari liga-liga lain di Eropa.

Puncaknya adalah tragedi Hillsborough (1989) yang menewaskan 96 suporter Liverpool akibat buruknya manajemen stadion dan keamanan. Tragedi ini menjadi tekanan besar bagi pemerintah dan federasi untuk membenahi sepak bola nasional.

1992: Pecahnya Liga Inggris
Pada 1992, 22 klub teratas di Football League First Division memutuskan untuk keluar dari struktur lama dan membentuk liga baru: Premier League. Tujuannya jelas—mengelola hak siar televisi secara mandiri dan memaksimalkan keuntungan.

Sky Sports membeli hak siar Premier League dengan kontrak besar senilai £304 juta selama lima tahun—angka yang mencengangkan pada saat itu. Untuk pertama kalinya, sepak bola menjadi tontonan eksklusif berbayar.

Hak Siar Mengubah Segalanya
Siaran langsung dengan kualitas tinggi, analisis taktis modern, dan branding yang kuat mengubah wajah sepak bola Inggris. Pendapatan dari hak siar terus melonjak, membuat klub-klub bisa membeli pemain kelas dunia dan memperluas basis suporter secara global.

Wajib Baca  Erick Thohir Apresiasi Suporter Meski Timnas Indonesia Dibantai Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *