Jay Idzes Puji Liga 1, Erick Thohir: Saya Terbuka Naturalisasi Main di Kompetisi Domestik

Headline, History, Liga124 Dilihat

Jakarta, skorakhir.com – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, membuka pintu selebar-lebarnya bagi para pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang ingin merumput di Liga 1. Menurutnya, meski belum sempurna, kualitas kompetisi domestik saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap isu yang berkembang mengenai sejumlah pemain naturalisasi asal Eropa yang dikabarkan ingin melanjutkan kariernya di Indonesia setelah membela Timnas.

“Saya sangat terbuka. Liga 1 kita sekarang sudah lebih baik meski masih banyak kekurangan. Nanti di Kongres juga akan kita dorong berbagai perbaikan lainnya. Tapi semua tetap tergantung keputusan si pemain,” ujar Erick Thohir kepada media di Stadion Madya, Jakarta, Senin (2/6).

Jay Idzes: “Kualitas Liga 1 Tidak Bisa Diremehkan”

Sikap terbuka Erick Thohir diamini oleh salah satu pemain naturalisasi, Jay Idzes. Pemain keturunan Belanda itu mengaku cukup terkesan dengan kualitas pemain-pemain lokal di Indonesia setelah menjalani sesi latihan bersama Timnas.

“Saya sudah berlatih dengan mereka, dan kualitasnya sangat tinggi. Tidak ada masalah apakah bermain di Eropa atau di Indonesia,” kata Idzes kepada awak media.

Ia juga menambahkan bahwa intensitas latihan pemain-pemain Liga 1 cukup kompetitif, menandakan bahwa kompetisi domestik punya potensi besar untuk berkembang.

“Semua pemain mampu menunjukkan intensitas yang bagus di lapangan. Itu sangat penting untuk level permainan yang lebih tinggi,” imbuhnya.

Ranking Liga 1 Masih Jauh, Kamboja Melesat

Di sisi lain, tantangan besar masih menghadang Liga 1 di level kontinental. Berdasarkan rilis resmi AFC per 20 Mei, Liga 1 Indonesia masih berada di posisi ke-25 dalam daftar AFC Club Competitions Ranking 2025. Ironisnya, Liga Kamboja berhasil menyalip dan kini menempati posisi ke-23 secara keseluruhan dan ke-10 di regional Asia Timur.

Sementara Liga 1 hanya berada di urutan ke-11 regional Timur dan belum mampu menembus 20 besar Asia. Hal ini berdampak langsung pada jatah kompetisi antarklub Asia bagi Indonesia.

Wajib Baca  Pelajaran Untuk Inter dari Laga Kontra Urawa Reds

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *