Frenkie de Jong Belum Dapat Kontrak Baru, Barcelona Tunggu Masalah Agen Selesai

Barcelona masih belum membuka pembicaraan perpanjangan kontrak dengan gelandang asal Belanda, Frenkie de Jong, meskipun masa baktinya di Camp Nou akan berakhir pada musim panas 2026. Kondisi ini dipicu oleh konflik internal antara sang pemain dan perwakilannya, Ali Dursun.
De Jong sendiri sejauh ini tetap konsisten menyatakan keinginannya bertahan di klub. Ia menutup musim 2024/2025 dengan kontribusi signifikan, membantu skuad asuhan Hansi Flick meraih treble domestik.
De Jong dan Agen yang Jadi Sumber Masalah
Menurut laporan terbaru dari MARCA, hingga kini belum ada negosiasi resmi terkait kontrak baru. Barcelona menunggu hingga masalah antara De Jong dan agennya terselesaikan.
Pemain berusia 28 tahun itu dilaporkan ingin mengakhiri hubungan profesional dengan Ali Dursun, agen yang telah mendampinginya lebih dari 15 tahun. Namun, belum ditemukan solusi untuk memutus kontrak tersebut. De Jong kini memprioritaskan menyelesaikan urusan pribadi itu sebelum membuka pembicaraan kontrak baru dengan Barcelona.
Gaji Tinggi Jadi Beban Tambahan bagi Barcelona
Meskipun De Jong ingin tetap di Barcelona, klub tetap menghadapi dilema besar—yaitu struktur gaji sang pemain. Diketahui, eks gelandang Ajax itu menerima bayaran hingga €27 juta bruto per musim, angka yang dinilai terlalu besar oleh manajemen saat ini.
Barcelona juga sedang menghadapi keterbatasan dalam struktur finansial yang ditetapkan La Liga. Mereka harus menyesuaikan beban gaji tim demi membuka ruang untuk mendatangkan pemain anyar.
Dengan situasi tersebut, kemungkinan besar Barca akan mengusulkan skema penundaan sebagian gaji atau bahkan pemangkasan dalam kontrak baru nantinya.
Barcelona Menanti, De Jong Tetap Prioritas
Bagi Barcelona, Frenkie de Jong tetap menjadi bagian penting dari proyek jangka panjang. Namun, klub harus bersabar menanti penyelesaian persoalan agensi yang menghambat proses perpanjangan kontrak. Di sisi lain, De Jong tampaknya juga menyadari bahwa masa depannya akan ditentukan oleh bagaimana ia menyikapi konflik personal tersebut.
 


 
											 
				 
				







 
								            											
																					 
								            										 
								            										 
								            										 
								            										

