Di Balik Piala Dunia Antarklub 2025: Merek, Uang, dan Ambisi Global

Ajang Membangun dan Mengukuhkan Merek

Klub-Klub Eropa Tak Mau Ketinggalan

Bagi klub-klub elite seperti Manchester City, Real Madrid, atau PSG, Piala Dunia Antarklub adalah momentum untuk memperkuat merek mereka di kancah global, terutama di pasar Amerika. CEO Manchester City, Ferran Soriano, menyebut klubnya “sangat antusias” berpartisipasi, sementara presiden Real Madrid, Florentino Perez, menyebut turnamen ini sebagai ajang “indah dan pasti sukses besar.”

Menurut Hugo Hensley dari Brand Finance, ada tiga jalur klub mengukuhkan merek di turnamen ini: eksposur global, regional (AS), dan komunitas lokal di kota-kota tuan rumah. Lokasi turnamen di 11 kota di AS makin menambah nilai strategis.

Bukan Cuma Soal Trofi, Tapi Uang dan Penggemar

Klub Lihat Peluang Komersial

FIFA boleh bicara soal menciptakan sejarah dan mengangkat trofi, tetapi para eksekutif klub punya fokus berbeda. Seperti dikatakan Phil Carling, kepala sepak bola di Octagon, “Klub-klub yang berkompetisi sangat mendukung turnamen ini. Mereka melihatnya sebagai peluang besar untuk memperbesar kas klub sekaligus mendapatkan penggemar baru.”

Lebih jauh Carling menegaskan, “Persaingan untuk merebut dan memonetisasi penggemar internasional kini sangat sengit. Setiap platform seperti Piala Dunia Antarklub yang memberi eksposur bergengsi adalah kesempatan menambah penggemar dan membangun kekayaan melalui program komersial.”

Kapitalisme Sepak Bola dan Masa Depan Turnamen

Piala Dunia Antarklub 2025 sejatinya cerminan kapitalisme sepak bola modern. Deloitte dalam laporan Money League 2023-2024 mencatat, 20 klub terkaya dunia meraup £4,2 miliar (44% pendapatan) dari sektor komersial. Ini sektor yang sepenuhnya bisa dikendalikan klub dan menjadi sumber utama pemasukan mereka di era modern.

Tak mengherankan jika klub-klub yang tak terlibat di turnamen ini pun menyesal. Carling menyebut, “Semua klub besar Premier League yang tidak ikut pasti berharap mereka bisa ambil bagian. Tak ada dewan klub yang akan menolak jika FIFA mengundang mereka enam bulan lalu.”

Wajib Baca  Ancaman Kebijakan Imigrasi AS Bayangi Piala Dunia 2026: FIFA Diminta Tegas

Masa Depan yang Masih Penuh Tanda Tanya

Piala Dunia Antarklub 2025 baru fase grup, tapi sudah memunculkan banyak pertanyaan. Apakah turnamen ini bisa jadi sehebat Liga Champions? Apakah ini model kompetisi masa depan? Bahkan Gianni Infantino, presiden FIFA, tak bisa menjawab dengan pasti bagaimana rupa turnamen ini 10 tahun mendatang.

Namun, bagi klub-klub top dunia, satu hal sudah jelas: ini adalah langkah menuju peluang komersial yang lebih besar, pasar baru yang lebih luas, dan lembaran baru dalam sejarah sepak bola global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *