Badai Kontrak Hantam Paris: Akankah PSG Tampil Pincang di Piala Dunia Antarklub 2025 Melawan Real Madrid?

Badai Kontrak Hantam Paris: Akankah PSG Tampil Pincang di Piala Dunia Antarklub 2025 Melawan Real Madrid?
Piala Dunia Antarklub 2025 akan menjadi turnamen yang monumental. Dengan format baru yang lebih besar dan ambisius, ajang ini digadang-gadang akan menyamai prestise Piala Dunia level negara. Bagi klub-klub top Eropa, ini adalah kesempatan emas untuk menambah koleksi trofi bergengsi. Paris Saint-Germain (PSG), sebagai salah satu raksasa Benua Biru yang telah memastikan tempatnya, tentu punya ambisi besar. Namun, di balik ambisi itu, tersimpan sebuah tantangan besar yang berpotensi menggoyahkan kekuatan mereka: krisis kontrak pemain dan dinamika bursa transfer menjelang turnamen pada Juni/Juli 2025. Akankah PSG siap menghadapi skenario terburuk, terutama jika mereka harus bertemu Real Madrid di semifinal impian?
Piala Dunia Antarklub 2025: Format Baru, Tantangan Baru
FIFA Club World Cup 2025 bukan sekadar edisi biasa. Dengan 32 tim peserta dari seluruh konfederasi dan dijadwalkan berlangsung setiap empat tahun, turnamen ini dirancang untuk menjadi ‘Piala Dunia Mini’ bagi klub. Level persaingan dan gengsi dipastikan akan melonjak drastis. PSG berhasil mengamankan tiket mereka berdasarkan performa impresif di Liga Champions, menempatkan mereka di antara tim-tim elit Eropa yang akan bertarung di Amerika Serikat.
Format baru ini menjanjikan pertandingan-pertandingan seru antara raksasa Eropa, tim-tim kuat dari Amerika Selatan, dan juara dari konfederasi lainnya. Ini adalah panggung ideal bagi klub-klub untuk menunjukkan dominasi global mereka. Namun, durasi turnamen yang lebih panjang dan jadwal di musim panas Eropa (Juni/Juli) memunculkan pertanyaan kritis terkait ketersediaan pemain, khususnya bagi tim-tim yang memiliki banyak bintang dengan kontrak yang berakhir di bulan Juni.
Drama Kontrak Pemain: Ancaman Nyata bagi Skuad Paris Saint-Germain
Inilah inti permasalahan yang bisa menjadi mimpi buruk bagi PSG. Mayoritas kontrak pemain di Eropa berakhir pada tanggal 30 Juni. Jika Piala Dunia Antarklub 2025 dimulai pada bulan Juni atau Juli, itu berarti pemain-pemain yang kontraknya berakhir pada 30 Juni 2025 tidak akan otomatis terikat dengan klub mereka untuk sisa turnamen, kecuali ada perpanjangan kontrak atau kesepakatan baru yang ditandatangani.
Regulasi FIFA dan Tanggal Krusial Juni 2025
Aturan FIFA memang menyatakan bahwa pemain harus terikat kontrak dengan klub peserta turnamen. Untuk turnamen yang melampaui akhir musim domestik seperti Euro atau Piala Dunia, biasanya ada klausul khusus atau perpanjangan kontrak sementara yang disepakati. Namun, dengan format baru Piala Dunia Antarklub yang digelar di luar kalender musim kompetisi biasa (tetapi masih dalam periode transfer musim panas), situasi ini menjadi jauh lebih kompleks. Klub harus memastikan bahwa pemain kunci mereka memiliki kontrak yang sah dan berlaku hingga turnamen berakhir, atau risikonya, mereka tidak bisa dimainkan.
Kylian Mbappe dan Tantangan Kontinuitas Skuad
Sosok yang paling menyorot perhatian dalam pusaran ini tentu saja Kylian Mbappe. Kontraknya dengan PSG selalu menjadi saga panjang yang tak berujung. Jika Mbappe tidak memperpanjang kontraknya dan memutuskan pergi pada musim panas 2024, ia tentu tidak akan tersedia untuk Piala Dunia Antarklub 2025. Ini adalah skenario terburuk bagi PSG, kehilangan mesin gol utama mereka di ajang sepenting itu.
Selain Mbappe, meskipun banyak pemain kunci PSG seperti Achraf Hakimi, Nuno Mendes, Warren Zaire-Emery, Lee Kang-in, Marquinhos, Presnel Kimpembe, dan Milan Skriniar memiliki kontrak yang melampaui Juni 2025 berdasarkan informasi publik, isu kontrak bukan satu-satunya ancaman. Bursa transfer musim panas selalu aktif, dan potensi penjualan pemain penting sebelum turnamen, atau bahkan cedera yang tak terduga, bisa mengubah peta kekuatan skuad secara drastis. PSG perlu memastikan kontinuitas dan kedalaman skuad mereka agar tetap kompetitif di semua lini, bukan hanya dari sisi kontrak yang berakhir.
Dampak Potensial pada Kekuatan Skuad
Bayangkan jika PSG harus berlaga di turnamen besar tanpa beberapa pilar utama mereka. Hilangnya seorang Kylian Mbappe, misalnya, akan berarti kehilangan puluhan gol dan assist, kecepatan, serta daya kejut yang tak tergantikan. Ketiadaan pemain kunci lainnya karena alasan transfer, atau bahkan cedera panjang, akan memaksa pelatih Luis Enrique untuk memutar otak lebih keras. Kedalaman skuad, taktik, dan bahkan mentalitas tim bisa terpengaruh secara signifikan.
