skorakhir.com – Perjalanan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026 tak hanya penuh tekanan dari segi persaingan, tetapi juga dari sisi fisik dan logistik. Dalam waktu hanya lima hari, skuad Garuda dijadwalkan menjalani dua laga penting yang sangat menentukan nasib mereka di Kualifikasi Piala Dunia zona Asia.
Laga pertama dijadwalkan pada 5 Juni 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, melawan Timnas China. Setelah itu, hanya berselang lima hari, tepatnya 10 Juni 2025, Indonesia akan terbang ke Jepang untuk menghadapi tuan rumah di Suita City Football Stadium, Osaka.
Jadwal padat ini menjadi tantangan besar bagi tim nasional, tidak hanya dari sisi taktik, tetapi juga menyangkut pemulihan stamina dan efisiensi perjalanan. Lalu, bagaimana Timnas Indonesia menyikapi dua laga berat dalam tempo sempit ini?
Perjalanan Kilat: Dari GBK ke Osaka, Tantangan Logistik Serius
Usai bertanding di Jakarta, Timnas Indonesia harus segera mengalihkan fokus ke Jepang. Waktu tempuh penerbangan dari Jakarta ke Osaka memakan waktu sekitar 7–8 jam, belum termasuk prosedur imigrasi dan perjalanan darat ke hotel maupun stadion.
Di sinilah koordinasi antar pihak menjadi krusial. Federasi sepak bola, maskapai penerbangan, serta tim logistik harus bergerak cepat dan tepat untuk memastikan tidak ada kendala dalam perjalanan. Bahkan sedikit penundaan pun dapat berdampak besar pada jadwal pemulihan dan persiapan pertandingan.
Perbedaan waktu antara Jakarta dan Jepang juga tak bisa diabaikan. Adaptasi terhadap zona waktu baru menjadi tantangan tersendiri agar para pemain tetap berada dalam performa puncak saat kick-off.
Pemulihan Fisik Ekstra Cepat: Kunci Bertahan di Tengah Padatnya Jadwal
Dengan hanya lima hari waktu jeda antar laga, pemulihan fisik pemain menjadi faktor penentu. Tim pelatih fisik dan medis harus bekerja ekstra untuk memastikan kebugaran pemain tetap optimal jelang laga melawan Jepang.