Simon Tahamata Tegaskan Pembinaan Usia Dini adalah Kunci Masa Depan Sepak Bola Indonesia

Kultur, Timnas114 Dilihat

Simon Tahamata tak pernah ragu bersuara lantang soal pentingnya pembinaan usia dini sepak bola Indonesia. Legenda Ajax Amsterdam itu kini menjabat sebagai Head of Scouting Timnas Indonesia, dan membawa semangat baru dalam membentuk generasi emas Garuda.

Dengan latar belakang sebagai pemain yang tumbuh besar di sistem akademi Ajax — salah satu yang terbaik di dunia — Simon paham bahwa pemain top tidak bisa dicetak secara instan. Ia melihat sendiri bagaimana Belanda membentuk anak-anak sejak usia 8 tahun, sesuatu yang menurutnya belum ideal diterapkan di Indonesia.

“Di Belanda anak-anak dibentuk dari umur 8 tahun. Di sini? Baru 13-15 tahun. Itu sudah telat,” ujar Simon dengan nada prihatin.

Bukan Sekadar Naturaliasi, tapi Fondasi

Dalam berbagai kesempatan, Simon juga menegaskan bahwa ketergantungan pada pemain naturalisasi bukanlah solusi jangka panjang. Menurutnya, pembentukan pemain lokal yang tangguh harus jadi prioritas utama.

“Mungkin kalau kita hanya memakai anak-anak dari luar Indonesia, tidak. Saya tidak mau,” tegas pria keturunan Maluku tersebut.

Simon menekankan bahwa ia mencari pemain dengan kualitas teknik tinggi, kemampuan menggunakan dua kaki secara seimbang, serta mental baja. Ia berkaca dari pengalamannya pribadi sebagai pemain bertubuh kecil yang bisa bersaing dengan raksasa-raksasa Eropa karena kecerdasan bermain dan teknik.

Wajib Baca  Evaluasi Perjalanan Timnas Indonesia di Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Bangkit Meski Dibungkam Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *