Pochettino Geram, Keputusan Wasit Bikin AS Gagal Juara Piala Emas 2025

Pelatih timnas Amerika Serikat, Mauricio Pochettino, melontarkan kritik tajam kepada wasit setelah timnya kalah 1-2 dari Meksiko di final Piala Emas CONCACAF 2025, Senin (7/7) pagi WIB di Houston, Amerika Serikat.

Menurutnya, tiga keputusan penting dari wasit Guatemala, Mario Escobar, menjadi penentu kekalahan timnya di laga final.

VAR Dinilai Merugikan, Penalti Tak Diberikan

Salah satu momen krusial yang dikeluhkan Pochettino adalah insiden handball oleh bek Meksiko, Jorge Sanchez, di menit ke-67. Menurut pelatih asal Argentina itu, situasi tersebut layak diganjar penalti.

“Dia jatuh, dan tangannya menyentuh bola dengan jelas. Itu bukan tidak sengaja. Jika itu terjadi di sisi lapangan sebaliknya, pasti diberi penalti,” ujar Pochettino dalam konferensi pers usai pertandingan.

Gol Meksiko Berawal dari Pelanggaran Kontroversial

Gol penentu kemenangan Meksiko yang dicetak Edson Alvarez di menit ke-77 juga mendapat sorotan. Gol itu bermula dari tendangan bebas hasil pelanggaran Diego Luna terhadap Alexis Vega. Namun Pochettino menilai insiden itu bukan pelanggaran.

“Luna hanya terpeleset. Tidak ada kontak. Tapi wasit memberikan tendangan bebas, dan dari situlah gol mereka terjadi,” ujarnya kesal.

Reaksi Pemain AS: “Mereka Benci Kami”

Bek AS, Chris Richards, juga menyuarakan kekecewaannya. Ia menyebut tindakan Jorge Sanchez seperti “Shaq memegang bola di NBA” dan menilai wasit kerap merugikan AS di ajang CONCACAF.

“CONCACAF benci kami. Itu yang kami rasakan. Minggu ini offside, minggu depan tidak. Semuanya abu-abu,” ungkap Richards.

Gol Alvarez: Offside yang Dibatalkan VAR?

Gol Edson Alvarez awalnya dianulir karena offside, namun setelah peninjauan VAR, keputusan diubah dan gol disahkan.

“Jika pemain yang mengoper berada dalam posisi offside saat menyentuh bola, itu seharusnya tidak sah. Tapi ya… semua orang diam saja,” kata Pochettino.

Pochettino Tetap Sportif, Tapi Kecewa

Meski penuh kekecewaan, Pochettino tetap menunjukkan respek terhadap lawannya. Ia menegaskan bukan bermaksud menyalahkan Meksiko.

“Saya tidak menyalahkan Meksiko. Mereka bermain bagus. Tapi tim saya juga pantas mendapat keadilan. Jika kalah karena kualitas lawan, tak masalah. Tapi jangan karena keputusan keliru,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup